Jika ada bagian lain dari rasa yang tidak pernah hilang itu adalah
kekaguman. Lalu, jika ada bagian lain dari rasa sakit yang tidak pernah
dimengerti. Itu adalah melepaskan. - @tyataya
Surat ini aku alamatkan kepada
Laki-laki yang senyumnya mampu membuatku tersenyum.
Hallo, apa kabar kamu di sana?
Mudah-mudahan Allah selalu memberimu kesehatan dan limpahan kebahagiaan, ya.
Sebenarnya, saat aku memutuskan
menulis surat cinta ini, ini adalah pekerjaan paling gila yang pernah aku
lakukan. Kenapa? Karena itu berarti aku harus kembali menggali rasa yang susah
payah aku kubur. Mencari potongan-potongan kenangan yang membuatku tergila-gila
padamu. Oh, ayolah. Nyatanya jemariku
tak kehilangan kata-kata untuk menuliskan kenangan-kenangan itu, Meskipun waktu
telah jauh aku lewati. Masa putih abu-abu yang membuatku tidak pernah mengenal
cinta selain kepadamu.
Kamu tahu? Dulu aku punya cara yang
aneh saat menganggumimu—yang menurut teman-temanku— cara yang kulakukan itu
tidak termasuk cara untuk mendapatkanmu. Aku tersenyum saja menanggapinya
karena memang aku tidak pernah berharap untuk mendapatkanmu. Aku tidak bisa
berdandan, Aku tidak cantik, aku tidak pintar. Aku biasa. Sangat biasa.
Dulu, aku menganggumimu dengan
menulis. Iya. Aku menulis bagian-bagian rasa yang tidak pernah aku ungkapkan
kepadamu. Rasanya hanya dengan itu saja aku sudah bahagia. Rasanya hanya dengan
itu saja aku sudah bisa merasakan kehadiranmu.
Dulu, aku menganggumimu dengan
menulis puisi-puisi, menyimpannya rapi dikotak kenangan. Berharap agar suatu
saat kamu membacanya. Dan memberikan senyuman indah itu kepadaku.
Entah sejak kapan aku mulai berani
menyimpan kotak kecil yang bernama rasa ini. Kenyataanya ada banyak pertemuan
yang pernah kita lewati, tapi hanya beberapa yang membekas. Bahkan tidak pernah
lepas saat kita memejamkan mata. Mungkin
kamu adalah salah satu keajaiban Allah yang tidak pernah bisa aku ingkari
kehadirannya. Kenangan-kenangan yang tidak berarti itu, menurutku sangat
berarti. Bisa melihat kehadiranmu disekolah saja sudah cukup membuatku seharian
bersemangat. Apalagi jika kamu tersenyum dan menyapaku? Mungkin aku tidak perlu
lagi pelangi.
Aku tidak punya tanggal istimewa
untuk mengingatmu, Aku tidak punya barang istimewa untuk dijadikan kenangan.
Aku hanya punya tulisan dan doa-doa kecil yang sempat kupanjatkan pada Allah.
Mungkin itu sudah cukup untuk dikatakan kenangan indah menurut versiku sendiri.
Aku tidak peduli tentang perkataan orang lain.
Sebenarnya kalau aku boleh berkata
jujur padamu. Aku sempat iri kepada siapapun yang dekat dengamu. Mereka bisa
leluasa melihat wajahmu dari dekat. Sementara aku?
Aku adalah pengaggum paling setia disudut terjauh matamu.
Sekarang, waktu telah begitu jauh
melesat, ia tidak memberiku kesempatan lagi untuk sekali lagi menatapmu—meski
dikejauhan. Mimpiku berbeda dengan mimpimu. Mungkin saat ini kamu telah
menemukan bidadari cantik itu. Aku turut bahagia, ya.
Terimakasih telah menghadiaku
perasaan penuh makna ini. Meskipun aku sama sekali tidak pernah berani
menyentuhmu dan masuk ke dalam hidupmu. Bagiku sekarang aku hanya perlu
melepaskan apa-apa yang terasa menyakitkan. Aku juga punya ruang tempat rasa
sakit berkumpul di sana. Tapi, aku harus berani melepaskan. Karena kekaguman
belum tentu akan menjadi sebuah kisah cinta sejati. Belum tentu, tapi
setidaknya ia ada untuk melengkapi rasa. Dan mungkin tidak akan pernah hilang.
Jangan khawatir. Kelak, aku akan
punya kisah cinta yang sederhana namun abadi. Tentu saja, bersama pemilik
tulang rusukku. Hehehe.
Bandung, Juli 2016
tyataya
falling in love banget nih hehee.
BalasHapusterimakasih hehe.
HapusKalau senyumnya aja membuat tersenyum apalagi mulesnya. pasti membuat mules juga yah..hehhe nice post Taya
BalasHapushuaaaa. wkwkwk iyaaa terimakasih sudah mau-maunya baca mas dani. hehe
BalasHapusBlognya bagus... :) sukses slalu.. Amiin. Smoga Qta bisa jd tmn blogger :)
BalasHapusBlognya bagus... :) sukses slalu.. Amiin. Smoga Qta bisa jd tmn blogger :)
BalasHapusmaaf baru cek komen ini, hehehe iya salam kenal ya kak perdana hehe :)
Hapus