Salah satu destinasi wisata yang aku incer sejak semester 3 (Tiga) adalah ingin berkunjung ke Kebun Mawar yang berada di Kota Garut. Katanya, menurut beberapa temanku yang pernah berkunjung ke sana. Bunganya bagus-bagus apalagi ketika musim mawar tiba. Aku pribadi memang suka bunga mawar, rasanya mawar itu identik dengan puisi dan kesepian. *hadeuh*
Beberapa
kali berkunjung ke kota Garut ternyata aku belum diberi kesempatan untuk
berkunjung ke kebun mawar ini. huhuhu. Di tambah memang kekuranganku yang tidak
bisa menghafal jalan membuatku sulit menemukan lokasi satu ini. Terkadang aku
bisa menemukan satu lokasi yang ingin kukunjungi, tapi pulangnya aku kesasar.
Bahkan di pasar baru kota Bandung yang sering kukunjungi pun, aku sering
kesasar. Astagfirulloh -_- Maafkanlah diriku ini.
Hingga
pada suatu hari Aa bilang mau membuat SIM. Tentu saja, aku harus ikut karena
aku disuruh menemaninya. KTP Aa berdomisili di Garut dan otomatis membuat SIM
nya juga harus di Polres Garut. Dua hari aku bolak-balik Garut demi SIM Aa agar
segera tercetak.
Hari pertama aku berangkat dari Bandung sekitar jam 05.30. WIB. Setelah segala urusan dengan kantor polisi beres, aku pulang dulu ke rumah bertemu Kakek dan si Neng. Setelah istirahat sejenak aku kembali pulang ke Bandung melewati jalur yang berbeda. Biasanya setahuku—yang pernah beberapa kali ke Garut. Kalau pulang dan pergi biasanya melewati Rancaekek - Nagreg- Taroggong. Pokoknya jalannya itu-itu saja.
Nah, kali ini Aa—entah terkena virus apa—tiba-tiba mengajakku pulang ke Bandung dengan melewati jalur yang berbeda. katanya, lewat Jalan Kamojang.
Aku mengerutkan alis, hey! tumben? Wkwkwk. Aku yang memang pada dasarnya ‘suka’ jalan-jalan, manggut-manggut saja ketika diajak berpetualang. Hihihi
Hari pertama aku berangkat dari Bandung sekitar jam 05.30. WIB. Setelah segala urusan dengan kantor polisi beres, aku pulang dulu ke rumah bertemu Kakek dan si Neng. Setelah istirahat sejenak aku kembali pulang ke Bandung melewati jalur yang berbeda. Biasanya setahuku—yang pernah beberapa kali ke Garut. Kalau pulang dan pergi biasanya melewati Rancaekek - Nagreg- Taroggong. Pokoknya jalannya itu-itu saja.
Nah, kali ini Aa—entah terkena virus apa—tiba-tiba mengajakku pulang ke Bandung dengan melewati jalur yang berbeda. katanya, lewat Jalan Kamojang.
Aku mengerutkan alis, hey! tumben? Wkwkwk. Aku yang memang pada dasarnya ‘suka’ jalan-jalan, manggut-manggut saja ketika diajak berpetualang. Hihihi
Dengan
bermodalkan google map. Akhirnya kami
berangkat mengikuti jalur merah yang berada di google map tersebut. Wkwkwk. Sempat kesasar karena aku salah ngasih
komando. Aku melihat dari titik kami berada sampai ke kota Bandung jika
menggunakan motor, jarak yang harus kami tempuh sekitar 3 jam. Di tambah dengan
kesasarnya juga sih. Padahal kalau
lewat jalur biasa, perjalanan Garut Bandung hanya butuh satu jam setengah.
Well,
tapi aku enggak menyesal sama sekali dengan perjalanan yang cukup menguras
energi itu, akhirnya bisa dibayar tuntas dengan pemandangan alam yang LUAR
BIASA INDAH. Seolah sedang mengelilingi bukit dan pegunungan, aku berada di
tepi jurang, angin hari itu begitu menyegarkan, aku dibuat ciut dengan suhu
yang di tempatku tidak seperti itu. Semakin motor melaju semakin aku berada di
atas awan, aku melihat ke bawah pemukiman warga yang membentang. Lalu semakin
kami ke dalam, semakin pemukimannya sedikit bahkan hampir tidak ada, digantikan
dengan hutan pinus, hutan yang pohonnya besar-besar. (Aku enggak tahu jenisnya
apa) Lalu apa? lalu aku merasa semakin kecil. Betapa Maha Sempurnanya Allah
menciptakan alam raya ini. Pohon dari berbagai jenis, Matahari yang
hampir-hampir tidak muncul saat itu.
![]() |
Semua pemandangan dari kanan dan kiri, ini semua |
Aku
juga menemukan. Sebenarnya bukan menemukan sih
ini lebih tepatnya melewati. Iya melewati sebuah tempat yang membuat aku menganga.
*lebay* Oke baiklah, pertama-tama aku akan mengakui bahwa aku menjadi semakin
bodoh dan kurang update terhadap
Indonesia Maafkan sekali lagi.
Aku
melewati sebuah kawasan Pertamina yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP). Produksi pembangkit listrik ini untuk memperkuat suplai listrik yang
berada di Jawa Barat. Yang membuat aku menganga adalah kawasan tersebut belum
pernah aku lihat sebelumnya. Ada selang yang memanjang.. begituuuuuuuuu
panjang. Entah itu terbuat dari besi, seng atau apa. meliuk-liuk seperti ular.
Kadang berbelok, kadang lurus. Warnanya keputih-putihan. Mungkin itu tempat aliran di mana panas bumi
dibuat kali ya. Seandainya aku punya banyak waktu dan diberi kesempatan
bertanya, ingin rasanya bertanya. Pertanyaan umum memang, tapi setidaknya,
membuat rasa penasaranku berkurang. Tapi kalau kalian penasaran, kalian boleh
berkunjung ke situs yang mengulas tentang PLTP ini. silakan. (http://www.kompasiana.com/issonkhairul/geothermal-sumber-energi-ramah-lingkungan-untuk-memikat-para-investor_55999961949373a80ca54327)
kalian juga boleh lihat gambaran kawasannya karena memang aku tidak sempat untuk memotretnya. Fokus sama selangnya. Penasaran sampai di batas mana ia berhenti.
kalian juga boleh lihat gambaran kawasannya karena memang aku tidak sempat untuk memotretnya. Fokus sama selangnya. Penasaran sampai di batas mana ia berhenti.
Nah,
setelah hampir menghabiskan waktu 2 (dua) jam di perjalanan, akhirnya aku
sampai di kota Majalaya. Jadi, rutenya, Garut - Majalaya - Bandung.
Hari
kedua, karena harus ada pemotretan untuk melengkapi identitas SIM. Aku diajak
Aa ke tempat yang kemarin, tapi, kali ini berkunjung ke Kebun Mawar. Karena
sebagai rasa terimakasih telah menemaninya mengurus-ngurus persoalan SIM. Aku
tahu, Aa akan mengabulkan keinginanku yang sejak dulu ingin pergi ke kebun mawar.
Aku
mengedipkan mata pertanda setuju! best trip always starts with simplicity
Akhirnya
jadilah aku berkunjung ke kebun mawar, melihat bermacam-macam jenis mawar dan
bunga lainnya. Kebun Mawar ini terletak di Jl. Raya Kamojang km 5 kecamatan
Samarang, Kab Garut. Untuk menemukan lokasi Kebun Mawar ini memang tidak
terlalu sulit karena lokasinya melewati ruas jalan yang tidak terlalu sempit
dan melewati pemukiman warga. Jadi, kalaupun kesasar atau salah mengambil arah,
kalian bisa bertanya kepada warga sekitar. Insya Allah warga sekitarnya pun
ramah-ramah :)
Sampai
di lokasi, untuk bisa memasuki kawasan kebun mawar ini, kalian cukup membeli
tiket seharga Rp. 15.000/orang tapi, untuk waktu-waktu tertentu seperti
Weekend. Tiketnya menjadi seharga Rp.
20.000/orang. Bagaimana? Tidak terlalu menguras dompet kan? Menurutku sangat terjangkau apalagi setelah kita melihat
fasilitas serta keindahan lokasinya. Hehehe
Ini
adalah beberapa keindahan taman wisata kebun mawar.
Selama
berada dilokasi taman anda akan disajikan dengan pemandangan fantasi serta
menyejukkan karena memang udaranya sangat mendukung. Ditambah dengan hamparan
dari berbagai jenis bunga yang disekat-sekat, dibuat seperti zona-zona dari
berbagai jenis bunga. Aku tertarik dengan zona mawar yang memancarkan semerbak
khas bunga mawar, ditambah dengan warna-warnanya yang eksotis. Membuat selfi
beberapa kali. hehe
Salah satu mawar Favorite |
Ini, salah satu tempat yang wajib dipotret atau kalian harus berselfi di sini. Karena ini salah satu icon yang cukup menarik perhatian di instagram.
Katanya, kalau berkunjung ke kebun mawar, kalau enggak poto di sini belum lengkap :) |
Tidak kalah dengan wisata-wisata yang lain, Kebun Mawar ini juga menyediakan fasilitas-fasilitas yang menarik. Membuat siapapun betah berlama-lama di Kebun Mawar.
Bagi
anda yang ingin berlama-lama atau melewatkan malam dan melihat pemandangan dari
ketinggian 1150 MDPL dengan luas tanah 5 HA dan dengan titik lokasi yang berada
di antara gunung-gunung yang berada di Garut. Obyek wisata satu ini menawarkan penginapan yang menarik diantaranya ada penginapan Magnolia, Damascena, Geranium. Tentu saja dari berbagai jenis pilihan kamar. Setiap kamar memiliki keunggulannya masing-masing :)
Mungkin, kalau aku bisa menginap di sini. Aku bisa menghasilkan
lusinan puisi karena tempatnya yang tenang dan nyaman. hehe
Karena bagiku, puisi terlahir dari ketenangan dan kesunyian, Bukan dari bongkahan emosi semata.
Karena bagiku, puisi terlahir dari ketenangan dan kesunyian, Bukan dari bongkahan emosi semata.
Baiklah kembali ke tema
ya.
Selain ada penginapan,
kita juga akan mendapati Restaurant yang
menyediakan berbagai jenis makanan dari mulai Tradisional, Nasional dan Western.
Lidah pengunjung tentu akan dimanjakan.
Well. Mungkin itu yang
bisa aku kupas dari traveling tanpa rencana. Menyenangkan, dan selalu
menyenangkan! Aku tidak akan melewatkan satu informasi penting yang bisa kudapat dari perjalananku kali ini.
menyenangkan! Aku tidak akan melewatkan satu informasi penting yang bisa kudapat dari perjalananku kali ini.
Bagi teman-teman yang
sedang bingung memilih wisata yang akan dikunjungi setelah lebaran nanti. Yuk! Coba
ke Kebun Mawar Situhapa ini. Insya Allah, Liburan anda dan keluarga akan
menyenangkan dengan pemandangan dan fasilitas di kebun mawar ini.
Maaf bila ada kata-kata
atau informasi yang kurang tepat ya, Mohon diluruskan saja. Terimakasih. Sampai
berjumpa ditulisanku dalam traveling selanjutnya.
Notes :Untuk yang ingin
merekomendasikan kepadaku tempat-tempat unik lainnya. Boleh dikolom komentar,
ya :)
kebun mawar yang sangat indah
BalasHapuslain kali aku akan berkunjung
BalasHapus