photo by #pinterest |
TERUNTUK KAMU YANG
SEMPAT AKU INGINI
Kita tidak
pernah bertatap sebelumnya, bahkan untuk saling sapa pun rasanya tidak mungkin.
Lantas, mengapa takdir membawaku pada sosokmu yang begitu indah, namun sulit
untuk aku jamah. Saat aku pertama kali bertemu dan menatap wajahmu malu-malu,
rasanya saat itu aku ingin berlama-lama, melihat semua aktivitasmu bahkan untuk
sekedar menyemangatimu. Tapi langkah ini kaku untuk beranjak dari sudut yang
kau katakan “teman” baiklah, tidak masalah, bagiku itu sudah lebih dari cukup
untuk membuat aku tersenyum sepanjang hari.
Aku tidak akan
pernah bilang “seandainya kamu begini, seandainya kamu memahami, seandainya dan
seandainya.... Nyatanya, kamu tetaplah dalam prinsipmu, membangun setiap
keyakinan untuk masa depanmu dan tidak ingin mengulang kesalahan masa lalu. Padahal
aku tidak datang kepadamu untuk menawarkan “mengingat masa lalu” pun perihal
masa depan, aku tidak pernah berpikir jauh untuk membangun masa depan bersamamu. Siapalah aku ini? Aku hanya sedang berusaha
untuk hari ini saja, mengajakmu mendalami setiap karakter masing-masing. Mengajakmu
untuk melukis hari ini saja agar selalu berharga. Tidak bisakah kau berpikir
sesederhana itu?
Kata orang—saat
seseorang begitu dalam memperhatikanmu, memperhatikan kebahagiaanmu. Saat orang tersebut kelelahan dan memilih
untuk berhenti, kau akan merasakan ada yang kurang dalam hidupmu. Nyatanya aku
tidak mendoakan demikian. Aku hanya berharap ada kebahagiaan lain yang bisa aku
dapatkan tanpa harus banyak mengingat dan memperhatikanmu lagi.
***
Kau pernah bertanya
mengapa aku menyukaimu, bukan? Kau terus saja mendesak hal itu sampai-sampai
aku jengah dan kebingungan. Alasan apapun yang aku lontarkan. Dapatkah kau
percayai itu? Sungguh aku tidak bersahabat dengan sebuah alasan. Jadi biar saja
aku simpan sendirian.
Kini, seiring
berjalannya waktu ada banyak hal baru yang aku temui dari dirimu. Termasuk bagaimana
cara memahamimu; yaitu dengan cara melepaskan.
Aku, si perempuan
yang banyak kurangnya.
Yang terlalu
banyak meminta
Sampai lupa
bertanya
Apakah kamu
benar-benar nyata?
Atau angan-anganku
belaka.
Baiklah, Tuan..
Terimakasih telah
mengajariku bagaimana caranya mengobati rasa sakit.
Terimakasih telah
memberiku banyak pelajaran, walau hanya singkat.
Namun sungguh
membekas.
Setidaknya ada
hari di mana lembaran hidupku pernah dihadiri olehmu.
Sekarang,,
Tuan..
Berbahagialah dengan
pilihanmu
Bergembiralah
dengan prinsipmu
Meski kadang aku
sedikit kebingungan mengartikan apa maumu.
Namun ada satu
yang aku pahami atasmu, bahwa kau tidak pernah memberiku ruang untuk bertamu.
Doakan aku,
semoga ada laki-laki yang baik hatinya
Mau menerima
segala kurangku.
Bandung,
2017. tyataya
Teruntuk,
perempuan yang kini telah menyerah
Semoga
mendapat pengganti yang lebih baik.
ikutan baper aq mbak jadinya... semoga cepat mendapat pengganti yang jauuuuuuhh lebih baik ya.. semangatttt
BalasHapusiya aamiin, semangat hehehhe selalu ada pengganti yang lebih baik yak :)
HapusSemoga bisa move on dan mendapat ganti yang lebih baik ya. Jadi baper nih.
BalasHapusAamiin. aduuuh jangan baper eheheh
HapusBagi dia yang sempat aku ingini,
BalasHapussebelum pada fase benar2 ingin, saya sih udah mutusin rasa itu hueee. Apa ini.
Gak suka memiliki rasa tanpa bsia memiliki secara harfiah :)
Ah sudahlah,
dari,
wanita yang sempat ingin menginginkanmu.
Malang, 2017.