Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kamis, 08 Juni 2017

Pernah denger Wot Batu? Sebuah karya Seni yang Memesona

Hai teman-teman blogger, apa kabar nih? Lama ya tak bersua-sua lagi wkwk. Kali ini aku mau review salah satu tempat yang unik di kota Bandung. Tempatnya sih menurutku masih terbilang belum diketahui orang banyak, (berdasarkan hasil survei exlpore instagram dan akun-akun yang meng-tag tempat tersebut.)  seperti dipostingan-postingan sebelumnya bahwa aku paling suka kalau sudah ke tempat-tempat yang sejuk, sepi, jauh dari keramaian, penuh makna. Pokoknya tempat yang bisa memuat segala energi positif dan menghempaskan pikiran-pikiran negatif. Mungkin yang pernah punya mantan dan susah move on, kalian juga wajib kesini deh karena tempat ini emang bener-bener enakeun pisan buat merenung (this is just my opinion).

Awal mula tahu Wot batu karena ada salah satu teman kosan yang bilang, “Teh Tia ke Wot Batu geura, itu tempatnya belum banyak orang yang tahu kayanya cocok buat teteh. Enakeun tempatnya teh adem.” Seru Abe—salah satu teman kosan yang selalu banyak tahu-nya. Hehehe. Yauda dari sana aku langsung nyari-nyari informasi seputar Wot Batu, aku langsung berkunjung ke instagramnya dan postingan instagramnya juga baru sedikit, huaaa jadi makin penasaran doooong.  

Sumber https://www.wotbatu.id/


Alhamdulillah jaraknya enggak terlalu jauh dari kosan, meskipun untuk kesana aku rada-rada nyasar sedikit padahal udah pake google maps. Wot Batu beralamat di jalan Bukti Pakar Timur no 98 #1. Bandung Jawa Barat. Kalau pake google maps aku nyasar ke salah satu rumah yang persis alamatnya, setelah tanya satpam ternyata itu bukan tempat yang aku maksud, akhirnya muter-muter enggak jelas, nanya ke warga untunglah ada salah satu warga yang tahu tempat yang aku maksud tersebut.


Rute kalau kalian mau pake angkutan kota
Wot batu ini adalah sebuah karya seni instalasi yang dibuat oleh Pak Sunaryo, jadi Pak Sunaryo ini adalah seorang seniman. Karya ini dibuat dari tahun 2012 dan selesai ditahun 2015, karya ini baru dibuka untuk umum supaya bisa masuk, dan menikmati karya ini yaitu sejak 2016 kemarin. Nah, Wot Batu itu sendiri ternyata berasal dari sebuah kata yang berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya secara harfiah adalah jembatan batu, tetapi secara metafora Pak Sunaryo berharap Wot  Batu bisa menjadi sebuah jembatan antara jiwa dan spiritualitas seseorang. Pantas saja, dari maksud dan tujuan dibangunnya karya seni ini memang untuk sesuatu yang bermanfaat. well, aku menyusuri—sambil ditemani mbak guide melihat setiap tempat yang dibuat disini memiliki tujuan dan makna tersendiri bagi kehidupan manusia. Ternyata, semua bagian yang berada di Wot Batu itu sendiri disusun secara berurutan dari mulai gerbang awal masuk sampai gerbang keluar Wot Batu.


Gerbang masuk Wot Batu (Batu Gerbang)
Dilengkapi dengan dua dinding batu yang tinggi di kanan dan kiri, lantas ada batu yang menggantung di atasnya tujuannya adalah supaya kita merasakan bahwa kita sedang memasuki suatu arena yang baru.


 Di area Wot Batu terdapat 136 batu. Di area paling depan dekat dengan pintu masuk, terdapat mushola (kapasitas untuk aktifitas keagamaan 2-3 orang) sebagai penanda kiblat, memiliki sebuah kaca yang bening dengan surat Al-Fatihah sebagai ukirannya. Selain itu ada batu kecil yang menempel. Batu tersebut diambil langsung oleh Pak Sunaryo dari Gua Hira, tujuannya adalah untuk menghubungkan antara Wot Batu dengan Tanah Suci dari segi Spiritualitasnya.



Sepasang Batu Ambah dan Ambu merupakan keseimbangan antara laki-laki dan perempuan. Ada lubang di tengah-tengah batu  tersebut, untuk bantu Ambu diisi dengan air, itu melambangkan kesuburan seorang perempuan. 


Batu Ambah dan Ambu





Batu Merenung
Dinamakan batu merenung karena memang batu tersebut spesial atau dikhususkan untuk merenung, kalian bisa merenungkan tentang kehidupan, mencari inspirasi (cocok banget buat aku) atau sekadar ingin menikmati suasana Wot Batu, karena posisi batu merenung ini merupakan best spot nya. Kita bisa melihat seluruh pemandangan yang berada di Wot Batu. 








Bumi dan Langit
Yang paling menarik menurutku, Pak Sunaryo ini dalam berkarya, beliau menciptakan karyanya berpasang-pasangan. Seperti tadi batu Abah dan Ambu. Nah disini ada batu bumi dan langit. Jadi, batu yang menempel dibawah tanah itu adalah representasi dari bumi, sebaliknya batu yang menempel di atas dinding itu adalah representasi dari langit. 



Batu Indung

Batu Indung ini  bercerita tentang kelahiran. Secara personal Batu indung  menggambarkan kisah sekaligus kenangan-kenangan Ibunya Pak Sunaryo. Pak Sunaryo ini menanam pohon jambu di halaman rumahnya sekitar 18 tahun yang lalu karena Ibunya suka sekali dengan buah jambu tapi sayang ibunya sakit dan meninggal sehingga tidak sempat memakan buah dari pohon jambu itu. Berangkat dari konsep--sudah tidak tumbuh lagi--Pak Sunaryo memutuskan untuk menebangnya, dengan tujuan untuk menyenangkan hati ibunya, beliau memutuskan mencetak dengan material perunggu untuk menghentikan pertumbungan pohon jambu itu.
Batu Indung
Komunikasi kehidupan (Batu Angin)
Di Wot Batu memiliki dua cara komunikasi yaitu komunikasi vertikal (Tuhan) dan komunikasi horizontal (Kehidupan atau masyarkat). Selain itu juga ada Batu Perahu yang merupakan simbol dari perjalanan kehidupan manusia. Ada batu Air yang merupakan simbol dari setelah kehidupan atau kita sebut after life. Batu air ini, menurutku adalah tempat yang paling nyaman dan tenang untuk merenung dan beristirahat sejenak. Seandainya lokasinya dekat, tinggal jalan kaki ke Wot Batu ini, mungkin aku setiap Minggu mau pergi ke sini hanya untuk merenung atau menulis di depan Batu Air ini. Di sebelah kanannya ada pepohonan yang membuat suasananya sejuk. kita bisa duduk selonjoran di depan air. Entah bagaimana ini posisi motret alakadarnya pake HP. Tapi perpaduan air, batu, pepohonan yang ada di belakangnya menurutku benar-benar memesona sekali! saking tenang dan beningnya keadaan airnya,  pepohonan yang ada di belakangnya jadi terlihat ada reflection gitu yaaa wkwk.  Sebenarnya, konsep Batu Air ini adalah konsep tentang kematian, tetapi kematian bukan yang menyeramkan. Istilahnya menurut Pak Sunaryo adalah mati adalah satu-satunya cara agar kita bisa melebur dengan alam.
Batu Air
SIdik jari Pak Sunaryo
Selain itu ada sidik jari Pak Sunaryo yang dibuat sangat besar, sebagai lambang peradaban zaman sekarang. jadi Pak Sunaryo merencanakan tempat ini bisa bertahap selama 500 sampai 1000 tahun ke depan. Dan sidik jari tersebut menjadi ciri bahwa dulunya tempat ini dibuat oleh manusia yang sudah mengenal sidik jari sebagai identitas. Di hampir permukaan wot batu ada goresan-goresan yang berarti sudah mengenal mesin.

Batu vulkanis yang dipasar pipa gas, Api disana menjadi salah satu dari lima elemen yang digunakan oleh Wot Batu secara simbolis ada Api, Air, angin, tanah dan logam.

Jembatan yang menghubungkan area kiri dan Kanan
Batu Penghubung adalah batu yang menghubungkan area kiri dan kanan lokasi dari Wot Batu itu sendiri yang sifatnya sama seperti kerja otak manusia. di area kini ada ruang audio visual, batu peta, batu waktu yang sifatnya lebih logikal sedangkan di area kanan berbicara tentang kehidupan yang tadi diatas sudah aku jelaskan, ada batu air, batu vulkanik, batu ambah dan ambu.
Ruang Audio visual. Ada batu ruang yang mana ini adalah ruang audio visual menampilkan sebuah karya video yang bercerita tentang teori Big Bag. Teori terciptanya alam semesta. Maaf yaa rada sedikit narsis di sini. hahaha. habis enggak ada lagi picturenya. #maksakeunceunah
Batu yang terbuat dari dua kekuatan yaitu kekuatan gravitasi dan spiritualitas.
Batu waktu yang merupakan pasangan dari batu ruang. seperti diawal bahwa Pak Sunaryo meciptakan Wot Batu berpasang-pasangan. Ini adalah keseimbangan antara waktu dan ruang. dibuat terinspirasi dari mesin jam tapi tidak bisa menunjukkan jam yang sesungguhnya. Batu waktu menunjukkan bahwa waktu itu terus berjalan digerakan dengan tenaga matahari untuk menjelaskan bahwa waktu itu bukan milik kita. terakhir batu waktu dilengkapi dengan sebuah potongan dari amanat seorang raja kepada rakyatnya di abad ke 16: "Hana nguni hana mangke tan hana nguni tan hana mangke" artinya bahwa bila ada sekarang maka akan ada nanti dan bila tidak ada sekarang maka tidak akan ada nanti.
Batu Prasasti yang menjadi lambang disahkannya Wot Batu

Batu Prasasti yang menjadi lambang disahkannya Wot Batu pada tanggal 4 September 2015 oleh Pak Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pak Sunaryo menghubungi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan harapannya adalah supaya Wot Batu bisa menjadi suatu asset untuk pendidikan dan kebudayaan Indonesia sekarang maupun nanti. Puisi apresiasi yang dibuat Pak Anies Baswedan.

kau dilahirkan untuk hadirkan karya bagi kemanusiaan
seorang Sunaryo di dua nol satu lima telah menjulurkan
imajinasinya membelai imajinasimu
tangkaplah dan tujunkkan bahwa kau juga akan pancarkan 
karya di masamu sebagaimana Wot Batu telah lampaui sekat
masa untuk sampai kepadamu
(catatan untuk diriku sendiri yang masih berjuang membuat suatu karya. Semoga secepatnya bisa mengikuti jejak Pak Sunaryo meski dalam karya yang berbeda. Harus lebbbbbbih semangat lagi. lebbiiiiih berusaha lagi.)
Puisi yang juga dibuat oleh Pak Sunaryo seorang seniman hebat.


Nah mungkin itu yang bisa aku ulas tentang Wot Batu ini, masih banyak kekurangan sebenarnya, lebih lengkapnya kalian bisa langsung datang ke tempat yang keren satu ini. Oh ya saat berkunjung ke Wot Batu para pengunjungnya hanya boleh membawa kamera HP saja, jadi di review kali ini maafkeun pisan kalau kualitas poto yang kuambil seadanya hehehe tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat. Bukan masalah gambar yang aku share sih sebenarnya tapi pelajaran yang bisa aku, dan kalian ambil saat berkunjung ke suatu tempat. Selain menambah wawasan kita juga termotivasi untuk melakukan suatu perubahaan.





Wot Batu
Jalan Bukit Pakar Timur no 98#1
Bandung 40198
Jawa Barat, Indonesia
Telephone : +62282524480
Email : info@wotbatu.id
website : https://www.wotbatu.id/
Instagram : @Wotbatu
Facebook : Wot Batu

Biaya untuk masuk ke Wot Batu
Reguler : 50.000
Grup : 30.000 (>15 Orang)
Pelajar : 30.000



6 komentar :

  1. wah unik sekali ya, dagao pakar kan itu???

    BalasHapus
  2. wow keren, jadi pengen buat gituan, eh pengen dateng kesitu.

    BalasHapus
  3. Wah yang batu air itu keren banget. Baru denger nih ada Wot Batu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, memang keren bangeeettt hehe yuuk mampir kesana mbakk

      Hapus