Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Senin, 08 Mei 2017

Trip Pangandaran dan Senja yang Menawan




Hai teman-teman blogger! Pernah enggak sih kalian mengalami kemacetan dalam menulis sesuatu, padahal udah ada niat yang menggebu-gebu gitu tapi saat udah di depan laptop; Mau nulis apa ya? Duh, ini udah basi. Duh tema yang itu udah pasaran. Nah kaan, akusih seriiiiing ngalami hal demikian. Sudah sekitar dua Minggu aku mengalami yang namanya writer’s block. Penyebabnya beragam tapi yang sering melanda sih yaaa, ini karena kurang jalan-jalan. Hahaha. Ada beberapa draft tulisan yang masih nganggur belum terjamah setelah beberapa Minggu aku mogok nulis, Cuma bisa bikin caption di instagram aja gitu. *miris*  oke ah, lupain.


Kebetulan atau emang udah ada planning sih dari sebelum UAS. Si lanang ngajak aku traveling ke pantai bersama keluarga besar coeg-nya. Dia tahu kalau aku belum pernah (lagi) atau lebih tepatnya sudah lama tidak melihat senja di pantai. Sampai-sampai aku lupa kalau air laut itu asin. Kalau perahu-perahu nelayan akan kembali ke dermaga. Seingatku, aku pernah pergi ke pantai dan leluasa menikmati senja saat aku duduk di bangku 5 SD. Masih kecil yaaaaa. Hal yang membekas dan gak pernah ilang sampai sekarang itu, aku pernah tenggelam saat berenang dipantai gara-gara berenangnya pake ban tapi duduknya kebalik. Kan aneehh. Kena marah sama orang tua, plus engap karena enggak bisa nafas di air. Hft. Untunglah aku orangnya enggak kapokan. Meskipun punya hal buruk tentang pantai tapi bagiku pantai selalu menawarkan senja yang menawan. Dan aku rindu menikmatinya lagi!


Tanggal 29 April 2017 kemarin aku punya kesempatan mengunjungi pantai lagi. Setelah sebelumnya traveling ke cirebon ngeliat air laut juga di Waterland Ade IrmaSuryani tapi sayang enggak sempat menikmati senjanya. Nah berangkat dari sana pas diajak jalan-jalan ke pantai  April kemaren aku langsung excited.
Singkat cerita, aku dan rombongan—keluarga coeg, berangkat dari kota Bandung dengan menggunakan motor sekitar sebelum subuh. Lantas melaksanakan sholat subuh di masjid Pahlawan, briefing sekitar sepuluh menit dipimpin oleh salah satu temanku yang bernama Indra. Ya, dia yang menjadi ketua acara jalan-jalan kali ini. 



Hal yang paling aku sukai saat traveling itu ketika aku harus bangun pagi-pagi diperjalanan aku bisa menikmati perubahaan warna langit lepas subuh ke pagi hari. Menurut mbah google perubahaan warna tersebut disebabkan oleh kombinasi penyebaran rayleigh warna biru dan tingkat kepadatan atmosfer bumi. Sekedar ilmu pengetahuan saja dan aku suka menikmati warna-warna langitnya. Aku suka saat matahari malu-malu terbit di ufuk timur. Menghirup udara segar. Melihat embun menetes dari  ujung dedaunan. Atau, ketika melihat orang-orang mulai menggeliat dari istirahat mereka untuk memulai (lagi) rutinitas mereka. Atau ketika aku bisa melihat senyuman si doi? *HALAH ENGGAK USAH DISERIUSIN YANG INIMAH WKWK*  Rute yang ditempuh untuk sampai ke lokasi adalah; Bandung – Garut – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar – Pangandaran. Kurang lebih 214 km. Hehehe. Lumayan yah bikin pegel. 


finally aku dan rombongan keluarga coeg tiba kira-kira sekitar pukul 11.00 WIB. Kami istirahat beberpa jam, mengumpulkan lagi energi untuk mengunjungi beberapa tempat yang sebelumnya sudah di list. Aku berada disana selama tiga hari dua malam. Untuk urusan makan dan penginapan semuanya sudah diatur sedemikian rupa sama si papah. (Spesial thanks for taking a lot of time to make us enjoy the atmosphere yesterday and dont have to bother thinking about lodging that the minimum price) Jadi, maaf kalau direview kali ini aku  tidak akan menjelaskan detail harga penginapan + tiket masuk lokasi wisata. Mungkin kalau informasi seputar itu teman-teman bisa langsung cek ke website resminya wisata pangandaran beach. Klik disini


Dan... ini beberapa lokasi wisata yang aku kunjungi. Sebenarnya, aku ke pantai Pangandaran itu punya niat khusus yaitu kepengen ngeliat matahari tenggelam Hahaha. Ini alay banget ya? Yauda gapapa. Wwkwk. Jadi, mohon dimaklumi apabila tidak ada poto-poto yang menarik karena aku terlalu fokus ke “suasana alamnya”


·         Hari pertama ke Pantai Barat Pangandaran


Lepas istirahat dan sholat dzuhur, sekitar pukul 16:00 WIB aku dan rombongan pergi ke pantai barat untuk menikmati matahari tenggelam. Kalau boleh jujur setelah mengunjungi beberapa titik lokasi wisata. Aku paliiiiiing suka saat di pantai barat. Memang, pasirnya enggak putih. Tapi suasananya tenang, mungkin karena mendekati mau magrib kali yaa jadi orang-orang yang berkunjung satu persatu pada pergi jadi aku bisa menikmati seluruh keindahan pantai sendirian *hanya seolah-olah* padahalmah ada teman-teman yang lagi main bola dan yang lagi poto-poto. Nih ya saking aku bener-bener suka banget sama suasana sore hari di pantai barat pangandaran aku sampe lupa kalau harus pemotretan produk baru dari gluckfashion. Maafkan ya buat partner aku, kemaren hampir tiga hari slow respon, customer udah banyak yang kirim format order tapi alhamdulillah bisa di handle.


Oh ya, saat aku menikmati senjanya, kan posisinya tuh aku lagi duduk diatas perahu yang berlabuh, aku enjoy aja melihat ke lautan lepas sambil si angin sepoy-sepoy menerpa wajahku yang kumel sambil sesekali otakku sedang berproses merangkai kalimat-kalimat ajaib untuk disebut sebagai; puisi.


Definisi bahagia
/1/
Pada kala itu, antara batas horizon langit dan awan yang menggantung menyaksikan ombak dihantam angin.
Kau pernah bertanya kepadaku tentang sebuah definisi yang banyak dibicarakan orang
Aku yang berada disampingmu hanya menyimak semua panjang lebarmu.
Kau terus mengulang-ngulang lantang bahwa kau bahagia.
Sementara aku tahu, hatimu sendiri kerontang kering.

/2/
Lalu diantara perubahan warna langit.
Kau bertanya kepadaku., “ apa kabar dengan hatimu? Apakah kau sudah bahagia dengan sikap diammu itu?”
Kau tersenyum. Aku bisa melihat deretan gigimu yang rapi.
Tapi, aku tidak menemukan makna senyumanmu.

/3/
Aku melihat matahari pelan-pelan tenggelam.
Ombak terus saja bergulung-gulung. Mereka seolah sedang berpuisi. Menarikku pada imaji yang abadi.
Kau tahu, diamku bukan berarti aku kesepian.
Diamku bukan berarti terluka.
Diamku bukan berarti aku tak peduli.
Hatiku selalu senja, caraku saja yang berbeda mengungkapkannya.
Mengertikah maksudku? Begini saja, cobalah duduk bersamaku dengan sebenar-benarnya dirimu.
Maka kau akan menemukan definisi bahagia. setidaknya, definisimu sendiri, bukan dari “katanya” yang orang lain katakan.

Pangandaran, 2017
Ditulis diatas perahu yang berlabuh, lalu tiba-tiba si tukang perahunya datang dan berbicara, “de maaf jangan duduk disitu, mau dianterin ke pasir putih? Murah koo.”
Aku cepat-cepat bardiri lantas tersenyum, “Oh enggak, aku hanya sedang menikmati senja.” 



 
Lagi main-main sama air laut



***


Karena hari sudah semakin gelap dan petugas sudah berulang-ulang kali mengumumkan lewat pengeras suara agar para pengunjung tidak ada lagi yang berenang bebas karena ombak sedang pasang.
Malam harinya, rencananya sih “katanya” mau bakar-bakar di dekat pantai.  Kita sudah membawa bahan makanan yang akan dibakar; jagung, sosis, baso, mayones, kecap, saus. Tapi sayang peralatan untuk bakar membakarnya enggak ada. Kaya misalkan kayunya harus dicari dulu keliling pantai, Susah gitu yah nyari kayu kering. Kalau dihutan sih gampang meskipun ada tapi tetep aja kami mengalami beberapa kendala. Yauda alhasil bakar membakarnya enggak jadi, malah si apinya dijadiin api unggun saja HAHAHA. Terus ujung-ujungnya kita diskusi tentang “Arti sahabat.” Dalam moment ini, aku pribadi seneng karena bisa tahu prespsi masing-masing tentang “persahabatan” Seolah aku diajarkan untuk tidak menjadi orang yang egois. 



Oh ya! Yang bikin aku kaget. Aku ketemu uncal (Re: Rusa) yang tiba-tiba ada di dekat pantai lagi jalan-jalan wkwkwk. Ternyata rusa tersebut berasal dari cagar alam hutan lindung yang terdapat diantara pantai barat dan pantai timur pangandaran. Kalau menjelang sore hari mereka suka jalan-jalan keliling kampung wisata dan kerennya lagi mereka itu jinak.  Ternyata semakin malam suasana kampung wisata pangandaran semakin ramai. Kalau kalian berlibur bersama keluarga ke pantai pangandaran saranku carilah penginapan yang dekat pantai dan dekat dengan warung jajanan wkwk. Ternyata banyak sekali warga yang menawarkan fasilitas naik—kalau dikampungku di Subang namanya odong-odong. Seperti berbentuk mobil kodok tapi dihias sedemikian rupa, dikasi lampu kerlap-kerlip. Jadi odong-odong itu bisa ditumpangi cukup untuk tiga orang atau bahkan bisa lebih dari tiga orang untuk jalan-jalan menikmati suasana malam hari kampung wisata pangandaran. Atau, bagi pasangan muda yang sedang berbulan madu. Ada fasilitas menyewa sepeda kompak dimana sepeda ini terdiri dari dua tempat duduk atau bahkan lebih.



·         Hari kedua mengunjungi wisata Pasir Putih Pangandaran

Nah, kurang lengkap ya rasanya kalau pergi ke pangandaran tapi enggak sempat ke pasir putihnya, karena lokasi ini merupakan icon utama dan menjadi favorite untuk dikunjungi. Sebenarnya untuk memasuki lokasi pasir putih ini ada dua cara, pertama dengan menyewa perahu dari pantai barat atau kamu bisa langsung jalan kaki melewati cagar alam karena pasir putih lokasinya berdekatan dengan cagar alam.
Aku dan rombongan meyewa perahu untuk sampai ke lokasi pasir putih, dan dua orang pemandu perahu kami menawarkan agar kami mau jalan-jalan mengunjungi beberapa titik lokasi sebelum sampai ke pasir putih.
Ada 8 lokasi diantaranya:
1.      Pantai penyu bertelur
2.      Batu kodok
3.      Batu buaya
4.      Batu mandi
5.      Gua walet (Gua ini dulunya ini menjadi perdebatan antara orang bugis dengan orang *lupa lagi karena enggak sempet ketulis wkwkwk*  tapi sekarang Gua Walet tersebut dilindungi pemerintah. Dari kejauhan aku melihat stalaktit dan stalakmit.)
6.      Batu Mandi (Lokasi pemberian sesajen pada saat pesta rakyat atau pada satu suro. Semua perahu dikumpulkan disana dengan kepala kerbau yang dihanyutkan pada saat perayaan tersebut.)
7.       Batu badak
8.      Batu mirip orang tapi enggak tahu lupa namanya, pokoknya batu tersebut kalau dari kejauhan keliatan tapi kalau kita mendekat pake perahu batu itu menghilang.


Maafkan kalau enggak ada pict yang ini. Please kalian harus tahu kalau selama diperahu aku mabuk laut HAHAHAHA. Jadi Cuma motret sekali-kali aja. 
ini adalah kapal MV Viking pencuri ikan yang dikaramkan dikawasan pantai pangandaran oleh Ibu Susi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Setelah mengunjungi ke delapan lokasi tersebut, akhirnya kita sampai di pasir putih. Menurutku pasir putih memang sangat populer sekali. Sekitar pukul 8 pagi berada disini juga sudah ramaiiiiii sekali dipenuhi para wisatawan, banyak perahu yang hilir mudik. Dilokasi yang satu ini kalian bisa snorkeling, main pasir-pasiran, atau melihat monyet dan rusa berkeliaran disekitaran pantai karena lokasinya menyambung dengan hutan cagar alam pangandaran. Fauna disini dilindungi dan semuanya telah jinak, namun hati-hati kalau kalian memberi hewan tersebut makan sifatnya agak agresif.




 
Lokasi; Mata air Rengganis yang dipercaya bisa membuat kita awet muda.
Dan terakhir, untuk menutup jalan-jalan kami, penutupnya adalah makan – makan dirumah teh Nia—kenalannya Papah. Kami melanjutkan niatan yang tertunda tempo hari untuk bakar – bakar jagung, sosis, baso. Di rumah Teh Nia kami juga disuguhi makanan yang supeeeeeeer lezat.



Mungkin itu yang bisa aku bagi pada trip kali ini.
Akhirnya kesampaian pergi kepantai dan liat senja.
tapi, rada sedih karena pasir putih pangandarannya kurang menawan karena banyak sampah yang dibuang sembarangan, saat snorkeling pun kata temenku (karena aku enggak ikutan aktifitas satu ini) keindahan dibawah lautnya kurang greget karena banyak terumbu karang yang mati. Mudah - mudahan kedepannya kita bisa menjaga keindahan alam secara lebih arif lagi ya.

Lokasi Pasir Putih Pangandaran





5 komentar :

  1. Aku juga sering mengalami macet ide menulis, Mbak. Sudah punya foto-fotonya, sudah siap menulis, terus datang pikiran lain yang mensabotase: Ih itu kan pasaran banget. Lama-lama aku cuekin saja lah, biarin ide basi, yang penting update blog hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iyaaap bener sekali mbak Eviii :)

      Hapus
  2. mantap, asik ya jadi anak pantai. Gaul amat bahasanya, si lanang keluarga coeg :")

    BalasHapus
  3. Duh kangen ke Pangandaran, terakhir 2014 sama mantan :((

    BalasHapus
  4. Wow.. Bikin makin pengen ke Pangandaran..
    Dari dulu wacana terus tapi g pernah terlaksana.. huhu T_T

    Salam kenal mbak dari menggapaiangkasa.com

    BalasHapus