Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kamis, 02 Juni 2022

PELAJARAN HIDUP YANG AKU DAPAT SETELAH MENIKAH DAN PUNYA ANAK

 

 


Cita-citaku dulu menikah muda, tapi dulu aku masih lugu banget. Tahunya menikah hanya untuk Bersenang-senang. Padahal setelah menikah semua hal berubah. Termasuk pernah kehilangan diri sendiri. 

Aku pernah benar-benar dititik; aku ini siapa? Kenapa dulu bisa sebebas itu sekarang tidak bisa. 

Kenapa sekarang semua melulu tentang anak. Kenapa harus aku yang berkorban? Ada cita-cita yang dulu aku inginkan sekarang harus aku kubur dalam-dalam. 

Iya, aku pernah ada di masa itu. Pernah kehilangan rasa, pernah merasa tidak akan menjadi apa-apa, Padahal aku susah-susah sekolah, orang tua berusaha menyekolahkan, kami berangkat dari kampung. Selama sekolah aku berusaha menjaga pergaulan agar tidak ikut-ikutan trend yang mana trend di kota kala itu bisa menghabiskan banyak uang kan hehehe. 

Aku pikir, aku akan selamanya terkurung. Tapi sayangnya aku tidak menyerah pada perasaan - perasaan itu. Setelah aku mengakui semua perasaan itu ada. Dan mulai menerima keadaan. Aku mulai belajar. 

Banyak hal yang aku pelajari: pelan-pelan dengan tertatih-tatih. Dimulai dengan mencintai diri sendiri. Bahwa aku sangat berharga. Menjadi ibu adalah peran mulia. Akan banyak pahala yang bisa kita dapatkan. Apalagi ketika kita mampu mencetak anak yang sholeh dan sholehah. 

Dulu, saat anak masih bayi semuanya aman terkendali. Karena di rumahku banyak support system. Tapi saat anak mulai menginjak 2 tahun. Rasa-rasanya semua emosi itu keluar. Aku belajar tentang inner child. 

Oh ternyata yang bersuara itu adalah aku di masa lalu. 

Luka-luka dimasa lalu yang ternyata aku abaikan. Itu belum sembuh. 

Rasanya semua hal yang aku rasakan, rasa takut, rasa khawatir semua meledak saat sudah punya anak. 

Dulu aku bisa kalem aja enggak marah walau di senggol-senggol orang. Saat sudah punya anak rasanya aku gampang sekali marah. Gampang sekali meledak-ledak huhuhu

Tapi itu semua sudah pelan-pelan aku lalui, kini sudah mereda karena aku belajar, belajar ilmu parenting, belajar tentang bagaimana berdamai dengan masa lalu. 

Inilah pelajaran-pelajaran hidup yang aku dapatkan setelah menikah dan punya anak. 

 

1) Menjadi orang tua adalah tentang belajar seumur hidup. 

Iya, karena setiap fase dalam tumbuh kembang anak itu tantangannya beda-beda. Termasuk di segala aspek. Mendidik anak enggak cukup hanya dari katanya orang. Apalagi dari modal perasaan saja. "Perasaan dulu aku diajarin begini" Kadang sudah tidak relate lagi karena zaman terus berkembang. Tentunya, banyak perubahan yang terjadi. Karena itu belajar parenting itu penting. Kita bisa tahu dimana kita berpijak. 

Bukan hanya soal itu saja, menjadi orang tua adalah tentang mengenal sabar lebih dalam lagi. Belajar agar menjadi lebih baik dari versi kita sebelumnya karena suka tidak suka, anak adalah peniru ulung. (Children see children do) 

 2) Menjadi Ibu Bukan Tentang Terus Berkorban dan Mengakhiri Mimpi

Ada banyak mimpi yang belum aku wujudkan, bahkan hanya sekadar menjalankan hobby saja rasanya sulit sekali. Karena rasa khawatir bagaimana kalau meninggalkan anak, apakah aku akan di cap jadi ibu yang tidak bertanggung jawab? 

Sekarang tidak lagi demikian, setelah aku sadar bahwa kesehatan mental itu penting.  Aku berusaha bangkit lagi walau pelan-pelan, mimpi-mimpi yang dulu rasanya sudah terkubur mulai aku tulis lagi dan dengan penyesuaian - penyesuaian tentunya karena biar bagaimana pun suka tidak suka, setelah punya anak. Anak akan menjadi bagian dari kita. Jadi, bukan tentang keegoisan. Tapi tentang bagaimana tujuan - tujuan itu tercapai dengan berjalan beriringan, ya meski--sekali lagi. Berjalan sangat pelan. Tapi aku menikmati semua proses itu. Kini, aku bukan lagi korban, aku adalah aku yang bisa punya mimpi meski sudah menjadi ibu. 

Kalau tulisan diatas semua tentang anak, kini setelah menikah akupun sadar bahwa cinta perlu dirawat, bahwa menikah bukan untuk sekedar bahagia-bahagianya saja. Karena ada masa rasanya sulit sekali memahami pasangan. Ada sisi yang bahkan gelap sekali, ada sisi yang begitu terang. Menikah adalah tentang kita punya satu tujuan yang sama, satu value hidup yang sama. Karena kalau tidak punya tujuan yang sama kita akan berada di jalan yang berbeda. Kita enggak akan kompak. 

Meski yang katanya menikah bukan hanya tentang 'kepuasan' terus, tapi bagiku 'kepuasan' dalam arti yang sesungguhnya adalah penting. Karena itu salah satu cara ketika suami istri bisa terkoneksi. *ngerti gak ya maksudku* hehehehehee duh belibet.

Mungkin ada hal-hal yang bisa kita toleransi dalam hidup, selama itu tidak menganggumu, tidak membuatmu merasa rugi. Kenapa kamu harus terus memikirkannya? Dan mengabaikan hal-hal yang lain. 

Terakhir, anak tidak memilih dilahirkan dari orang tua yang mana, orang tuanya lah yang memilih mempunyai anak. Maka kita harus bertanggung jawab atas keputusan kita. 

Selamat berproses menjadi orang tua, untuk siapapun yang baru memulai. Kita hanya perlu terus menjadi lebih baik dengan versi kita sebelumnya, bukan sibuk membanding-bandingkan dengan orang lain, karena orang lain belum tentu satu value denganmu. 

 

 

Subang 

02/06/2022

tyataya

Tidak ada komentar :

Posting Komentar