Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sabtu, 19 Maret 2016

Review Film The Divergent Series: Allegiant




Judul : The Divergent Series; Allegiant
Genre  : Action, Sci-Fi
Sutradara : Robert Schwentke
Penulis  : Oppenheim Veronica Roth
Pemain Film : Shailene Woodley, Theo James, Miles Teller, Zoe Kravitz
Perdana Rilis : Jumat, 18 Maret 2016
Produksi : Red Wagon Entertainment, Lionsgate, Summit Entertainment 
Durasi : 120 menit




Setelah film Divergent dan Insurgent berhasil merebut kekaguman dan ketegangan saya, akhirnya The Divergent series; Allegiant ini pun tidak kalah suksesnya merebut hati saya. Berawal dari seorang teman yang memberitahukan bahwa pada tanggal 18 Maret sekuel film Divergent akan tayang di bioskop, saya langsung buru-buru ngatur uang supaya cukup sampai akhir bulan. (Maklum anak kosan) :D

Biasanya saya kurang suka tentang film-film yang di adaptasi dari novel. Alasannya sih simple aja karena suka banyak adegan yang dipotong-potong. Imajinasi saya jadi ikut kepotong.Tapi, karena dari awal memang saya tidak membaca dulu novelnya langsung nonton filmnya, jadi keterusan harus istiqomah untuk nonton filmnya. Saya tidak tahu di dalam novelnya sedetail bagaimana. kalau di filmnya saja, adegan dan jalan ceritanya sudah semenarik ini, bagaimana di novelnya langsung? Makin Keren dong!

Setelah berhasil mengalahkan kekuasaan dan keserakahan Jeanne pimpinan Erudite, Akhirnya Tris (Shailene Woodley) dan Four (Theo James) mencoba menemukan kehidupan baru yang akan menjamin keberlangsungan semua Faksi. Tris menemukan sebuah kota yang terhalang sebuah tembok.  Dinding tersebut berada di perbatasan Chicago. 


Di saat seperti itu Tris mengalami kebimbangan. Ia yakin bahwa di luar tembok tersebut akan ada sesuatu yang baru. Yang bisa menyelamatkan semua faksi agar tidak ada lagi perang kekuasaan.  Akhirnya sebagai pemberontak, Tris, Four, Caleb, Peter, Cristina, dan Tour melarikan diri dari Chicago demi menemukan masa depan yang cerah yang kini berada di balik tembok pengalang tersebut. 



Setelah melalui serangkaian pemberontakan demi menuju dunia yang lebih baik, Tris dan kawan-kawannya berhasil menembus dinding penghalang tersebut. Awalnya, di sana seperti tidak ada kehidupan. Semuanya tandus. Bahkan saya sempat ngeri karena ada peristiwa hujan darah. 


Tris dan kawan-kawannya menemukan sebuah kelompok. Kelompok tersebut mengaku adalah sebuah biro tempat para faksi dimurnikan. Tempat genetik manusia di sempurnakan. Dengan di bawah pimpinan David kelompok tersebut membawa dan menyelamatkan anak-anak dari berbagai faksi untuk dimurnikan. Bahkan Tris diceritakan tentang kisah masa lalu ibu kandungnya yang berawal dari biro tersebut. Awalnya Tris tidak mempercayai semua itu. tapi setelah David menunjukkan buktinya akhirnya Tris percaya. 


Namun, berbeda dengan Four. Four ikut menyelamatkan anak-anak yang tidak jelas masa depannya dengan mengikuti agen kelompok biro tersebut. Four menemukan keganjilan. anak-anak tersebut tidak seperti sedang di selamatkan. Namun diculik dari orang tuanya lalu di murnikan dengan cara licik, yaitu dengan menghapus memori ingatan anak-anak tersebut. 




Four berusaha memberitahu Tris bahwa David akan menguasai Chicago, menciptakan kaum Allegiant dengan cara yang picik, bukan untuk menciptakan dunia yang damai. Tapi Tris tidak percaya dan lebih mempercayai David.


Akhirnya, Four memutuskan pulang ke Chicago menyelamatkan faksi.  

Four dan Tris berpisah.

Bagaimana kelanjutannya? Apakah Four berhasil menyelamatkan Chicago tanpa Tris setelah mereka berpisah? Bagaimana Tris akan sadar dengan kejahatan yang dilakukan David? 


Menurut saya film yang disutradarai oleh Robert Schwentke ini sudah berhasil membuat para penikmat genre Action, Adventure dan Sci-Fi mengacungkan jempol. Dengan durasi 120 menit yang tidak terasa, adegan-adegan yang menegangkan yang membuat saya menerka-nerka. Gimana ini endingnya? Siapa yang jahat? Kenapa sih Tris ninggalin Four! Hft.
Satu lagi yang membuat saya mengacungkan jempol dan gereget juga,  Meskipun Film dengan Genre Action, Adventure dan Sci-Fi yang sudah pasti isinya tentang perang dan petulangan tapi, Robert Schentke berhasil menyelipkan  kisah cinta Tris dan Four yang romantis di antara senjata, bom, dan perkelahian. Ada ketulusan dan keyakinan tentang cinta.

Ada bagian yang saya ingat betul. Saat Four memutuskan pulang ke Chicago, rencana tersebut tidak serta-merta mulus. Four akan disingkirkan. Tapi,  ada anak buah David yang tidak suka dengan kekuasaan David yang membantu Four pergi ke Chicago.
Saat pesawat yang membawa Four terjatuh. Anak Buah David yang terluka memberitahukan bahwa telah terjadi kecelakaan dan Four melarikan diri. Tris yang mendengar semua itu tidak percaya. 

Tris berkata “Four, tidak pernah meninggalkan orang yang sedang terluka.”

Tidak ada komentar :

Posting Komentar