Dari awal aku mencoba nulis lagi, aku sudah mengatakan bahwa tujuanku adalah untuk mengutarakan isi hati dan isi kepala yang tidak bisa aku ucapkan semua. Rasanya sulit! Mungkin hari ini aku tidak belajar bagaimana menjadi seorang blogger. Bagaimana cara memfokuskan dalam satu atau dua topik tulisan sehingga tidak menjadi blog yang gado-gado. Hari ini aku belum sampai kesana, atau entah tidak akan. Hari ini aku hanya ingin menulis tentang apa yang aku alami dan rasakan. Syukur-syukur dapat inspirasi tulisan dari pengalaman orang lain hehehe.
Hari ini, aku lagi dipusingkan dengan mencari voucher internet. Lho, untuk apa tay? Itu lhoo gini cerita versi singkatnya. Sejak SMA aku suka jualan pulsa sampe bahkan kuliah. Lalu itu semua berlanjut sampai aku kini berumah tangga. Sekarang Alhamdulillah aku sudah punya tempat untuk berjualannya, punya perlengkapannya juga jadi usaha konter hpku terlihat nyata. Kalau dulu sih cuma dari mulut ke mulut tanpa melihat wujud nyata konternya. Dari segi produk pun sudah lumayan beragam
- Semua tagihan prabayar
- Pulsa
- token listrik pascabayar dan prabayar
- internet data
- voucher internet
- kartu perdana
- sampe sedikit-sedikit printilan asesoris hp juga ada
Masalahnya adalah masih sedikit, masalahnya hari ini voucher internet sedang langka - langkanya karena pandemi corona.
Sedikit informasi bahwa aku jualan di sebuah Kampung yang mana tentu perkembangan teknologinya belum pesat. Masih banyak masyakarat disini yang membutuhkan konter hp untuk kebutuhan transaksi mereka. Mungkin kalau di kota beli pulsa, bayar tagihan, beli paket data internet itu nggak harus jalan ke konter. Di smartphone mereka yang canggih udah bisa. Asal saldo ada, semua beres. Bahkan ya itu udah ada di budget bulanan untuk kebutuhan tiap bulan, kan?
Terlebih, ini khsusus di Kampungku saja yang ruang lingkupnya kecil. Tidak ada provider internet yang bagus signalnya terkecuali hanya ada dua, itupun salah satunya mendominasi. Pertama T*lk*m*el dan I*do*s*at. Iya gaes, kalau kalian berkunjung ke rumahku dan pake provider selain itu maka sinyalnya mungkin saja akan hilang. Karena towernya jauuuuh sekali! Ini jadi kendalaku karena aku nggak bisa mengvariasikan produk dari banyak provider. Sedih deh. Tapi nggak apa-apa, toh aku masih memiliki harapan.
Meski kedepannya aku belum bisa menganalisis apakah trend usaha ini akan berkembang atau stuk disini. Itu artinya aku harus punya plan A dan B mungkin sampai C. Hari ini, dari yang cuma keuntungan bersihnya cuma sedikit. Dulu masih aku puter lagi modalnya. Sekarang sudah bisa menyisihkan untuk ditabung walau nominalnya nggak waw banget. Tapi waw itu kan relatif? Yang jelas menjalani usaha ini fleksibel aku bisa mengurus rumah dan anak. Nggak ada stok yang basi. Nggak repot packing. Dan ngirim barang. Kalau mereka butuh, mereka nyari aku. Ini biar produktif ketika di rumah saja. Niatkan untuk membantu suami. Semoga ada kebaikan di usahaku ini.
Hai mba..sukses ya untuk usahanya. Aku jadi inget dulu jaga counter hape punya sepupu. Itu pertama kali aku kerja langsung melayani customer inget masih manual voucher fisik..dan ada buat pulsa elektrik juga. Salam kenal balik ya mba 🙂 (cigrey.com)
BalasHapusHallo mbak. Terimakasih ya sudah berkenan mampir dan membaca tulisan ini. Salam kenal :)
HapusWah, pengalamannya menarik. Sekarang masih kerja disana mbak?