tyataya: TENTANG MENGENAL INDERA VESTIBULAR DAN MANFAATNYA

Semenjak tahu positif hamil aku mulai rajin baca-baca tentang tumbuh kembang anak. Dari pada tahunya, aku lebih banyak nggak tahunya hehehe. Salah satu hal yang ajaib banget menurutku bahwa ternyata seorang anak itu butuh distimulus untuk tumbuh kembang yang optimal.

Salah satunya lewat permainan sensori (sensory play) yang ternyata mainan ini bisa mengaktifkan satu atau lebih panca indera. Ketika kita memberikan stimulus yang tepat hal tersebut akan menguatkan pembentukan sinaps-sinpas dalam otak.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa kita punya lima panca indera, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba.

Ternyata, selain lima panca indera yang kita punya itu. Kita juga masih punya indera yang berperan penting dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari kita.

Namanya indera vestibular dan indera proprioseptif. Indera ini merupakan indera internal yang bertugas untuk mengatur keseimbangan ketika tubuh bergerak. Sedangkan indera proprioseptif merupakan indera internal yang bertugas untuk memberikan pesan mengenai posisi tubuh dan gerakan yang dilakukan oleh seseorang (Proske & Gandevia, 2012).

Contohnya saat akan jatuh, tubuh mengeluarkan reflek untuk mempertahankan keseimbangan. Selain mempengaruhi keseimbangan dan pergerakan tubuh anak. Indera vestibular ini mempengaruhi gerakan motorik anak dan kemampuan visuopatial anak. Yaitu kemampuan untuk menempatkan sebuah benda objek atau gambar dalam sebuah tempat atau ruangan.

Seseorang yang mengalami gangguan pada sistem indera ini. Dikategorikan menjadi dua yaitu hipersensitif seseorang bisa takut pada gerakan-gerakan sederhana misalnya takut naik ayunan. Sedangkan pada hiposensitif biasanya kurang memahami sensasi jatuh sehingga kurang melakukan tindakan protektif seperti menahan diri dengan tangan saat hendak jatuh.

Berikut cara atau stimulus untuk mengaktifkan indera vestibular pada anak :

- berjalan jinjit
- melompat-lompat
- bermain ayunan
- bermain balance board
- menirukan gaya pesawat terbang
- bermain balance bike

Tumbuh kembang anak yang optimal membutuhkan sistem vestibular yang berkembang dengan baik. Sistem yang reseptornya terletak dalam telinga tengah ini berperan penting pada keseimbangan tubuh serta gerak motorik kasar dan halus yang dibutuhkan dalam tahap perkembangan anak. Postur tubuh, koordinasi tubuh, serta kemampuan penglihatan yang baik juga membutuhkan peran dari sistem vestibular.
Mengapa perlu dikembangkan dengan baik

Masya Allah sekali ternyata Allah telah mengatur dan menciptakan indera sesuai dengan fungsinya masing-masing dan semuanya saling berintegrasi.

Lalu, sebulan ke belakang mau cerita sedikit.
Aku melihat statusnya teh Ria di WhatsApp yang mana waktu itu teh Ria bilang lagi nyari pengrajin kayu. Aku cuma lihat sekilas. Terus waktu pas lagi belanja buat keperluan toko aku emang melewati beberapa pengrajin - pengrajin kayu di kampung. Terlintaslah aku ingin mencoba membuat mainan anak yang bisa melatih keseimbangan.

Nama mainannya adalah balance board. Aku melihat jenis balance board yang melengkung gitu dulu awal-awal lihat pengeeen banget beli tapi setelah melihat harganya yang menurut isi dompetku terlalu tinggi harganya. Jadi aku urungkan. Dari situ aku jadi kepengen bikin mainan balance board tapi dengan harga yang terjangkau. Alhamdulillah pas gitu, ketemu statusnya Teh Ria dan merealisasikan itu semua. Padahal waktu itu hanya dalam angan-angan saja. Hehehehe

Akhirnya aku jadi bikin balance board yang ekonomis. Jangan tanya berapa kali bikin ini. Dari mulai pemilihan bahan, ukuran dan finishing. Aku menghabiskan malam-malam dengan penuh pertimbangan. Akhirnya lahirlah produk ini dengan spesifikasi sebagai berikut :

Balance board
Size 60x37x15cm
Harga promo : 135.000 harga normal 150.000
Finishing waterbased (cat yang ramah lingkungan, aman untuk anak-anak)
Bahan : kayu Mahoni (solid wood)
Estimasi berat : 5-6kg
Rekomendasi usia : 3+
Pilihan warna :
1) Natural
2) Yellow Glossy

Sebelum aku jual, aku pake dulu ke anakku. Hahaha anakku jadi bahan percobaan. Maaf ya naak. Tapi ternyata dia suka! Usianya baru 31 bulan. Tapi ternyata bisa juga pake mainan ini dengan pengawasan. Lama-lama dia jadi punya banyak ide kreatif menggunakan balance board ini.

Awalnya takut-takut, nggak percaya diri. Tapi lama-lama semua itu hilang karena ternyata asik lho main balance board. Ibunya sendiri suka naikin ini karena enakeun wkwkwk. *hadeuh*