Rindu.
Aku mengenalmu lewat
tawa
Dalam ikatan yang tak
ada batasnya
Lalu, persahabatan
ini mengantarkan kita
Pada jutaan harapan
di masa depan.
Tentang sajak-sajak
yang selalu kita tulis
Tentang air hujan
yang selalu mengantarkan rindu
Juga tentang kita
yang akhirnya terpisah jarak
Kawan, rindu memang
sesembilu itu.
Kenangan.
Kita adalah kenangan
manis
Di istana impian,
kita dulu pernah saling berjanji
Untuk tetap
menguatkan satu sama lain.
Kita adalah wanita
tangguh!
“Berjanjilah!
Berjanjilah untuk tidak menangis hanya karena cinta,” begitu ucapmu
Sampai akhirnya air
mataku mengering.
Kenangan dan Rindu
Sobat, bolehkah aku
menangis?
Bukan! Bukan karena
cinta yang amat menggusarkan itu.
Tapi karena aku ingin
pulang.
Pada tawamu.
Pada istana impian
kita dulu.
untuk sahabatku, yang sedang berada di kampung halaman, kita wanita tanngguh!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar