Sebagai
seorang manusia yang sedikit dan banyaknya pernah mengalami kebosanan *cielah*
kali ini, aku mau bercerita sedikit tentang pengalamanku kemaren ngebolang.
Yeay! Akhirnya ngebolang lagi. Habis UTS
untuk sekedar menghibur diri sendiri, aku sudah me-list tempat-tempat atau wisata yang akan kukunjungi. Tentu saja,
dengan budget seorang mahasiswi
hahaha.
Awalnya,
aku ingin berkunjung ke Tangkuban Perahu Lembang karena kalau pulang ke kota
Subang aku sering melewati tempat wisata satu itu. Tapi, entah kenapa belum ada
kesempatan untuk berkunjung kesana lagi. Dulu sih awal-awal berkunjung kesana
ketika masih kelas 6 SD bersama bapak. Menyenangkan. Kawahnya cantik. Aku
dibelikan jagung bakar dan segelas susu cokelat hangat. Sambil bercerita tentang
mitos Tangkuban Perahu, aku tahu bapak sangat bersemangat sekali saat
menceritakan hal tersebut. Atau, terkadang. Aku masih ingat dengan jelas bahwa
bapak berkata sambil penuh penghayatan. Kelak, aku akan menuntut ilmu sangat
jauh. Bahkan, saking jauhnya Bapak tidak bisa melihat aku tersenyum saat tidur
lagi.
Oke,
cerita masa lalu yang menyenangkan cukup ya hehehe, karena itu bisa mengundang
hatimu merasa rindu.
Setelah
aku berpikir sejenak. Si black motor
kesayanganku jika dibawa pergi ngebolang ke Tangkuban Perahu apa masih kuat?
Itu kan motor lama. Meski sering dirawat setiap tiga bulan sekali. Tetap saja,
umurnya sudah sangat tua. Aku khawatir
black akan mogok mengingat jalan ke Tangkuban Perahu penuh dengan tanjakan.
Saat
detik-detik weekend tiba. Ada salah
satu temanku namanya Apit. Ia mengusulkan pergi ke Mata Air Cipondok Subang. Aku langsung deh cari informasi seputar
tempat tersebut seperti bagaimana rutenya, bagaimana harga tiketnya, dan
fasilitas apa saja yang bisa didapatkan.
Mata
Air Cipondok Subang ternyata memang bukan tempat wisata seperti kebanyakan tempat
wisata lainnya. Misalnya, wisata pemandian Ciater Subang yang menyediakan
fasilitas-fasilitas wisata seperti jeep
of Road, Adventure, Outbound. Tetapi
lebih menekankan kepada keindahan bawah air yang masih natural. Memang sih,setelah
aku bertanya kepada penduduk setempat—yang berjualan bakso disekitar pemandian
tersebut. Mata Air Cipondok Subang memang bukan tempat wisata umum. Tetapi
hanya tempat penampungan mata air bersih yang kemudian dijadikan pemandian bagi
warga sekitar karena sumber mata air ini tidak pernah habis saat musim kemarau
tiba, terlebih airnya yang begitu jernih. Serius, bening banget pokoknya . Nah
bagi teman-teman yang ingin merasakan
feel berpoto dibawah air yang jernih, aku sarankan sih harus berkunjung ke
tempat ini.
Harga
tiketnya pun terbilang murah. Malah murah banget, kalian cukup mengeluarkan
uang Rp. 5.000. itu sudah termasuk parkir motor dan berenang ria disana hehe. Ah,
pokoknya menyenangkanlah.
![]() |
rombongan kita, istirahat sejenak sebelum ke lokasi wisata. |
![]() |
Mata Air Cipondok Subang |
![]() |
Ciaaat-Ciaaat So soan gitu ya mereka wkwk |
![]() |
Coba perhatikan poto sebelah kiri. ada yang bedakah? wkwk |
Ada
lagi yang penting. Soal informasi rute menuju tempat wisata tersebut. Duduuuh ini yang harus dilalui. Disinlah
rintangannya bro. Jika teman-teman
berangkat dari kota Bandung maka rutenya adalah Ledeng – Lembang – Jalan Raya
tangkuban perahu - melewati wisata
pemandian ciater – Jalan Cagak Subang, nah
setelah nemu patung nanas yang hitz itu belok ke arah kanan menuju arah
Sumedang, inget ya. Kanan. Kalau ke kiri ntarnya ke kota kelahiranku. Subang
*apadeh* setelah belok kanan terus lurus sampai menemukan perusahan PT. Tirtam
Investama (Aqua) Subang. Ehm, jujur ya. Aku
baru tahu lokasi pabrik Aqua yang produknya menjadi konsumsi keseharianku. Setelah
menemukan lokasi titik pabrik Aqua kalian jangan masuk ke pabriknya. Karena wisata
Mata Air Cipondok Subang berada di sebelahnya. Melewati jalan kecil, awalnya
sih cukup untuk mobil tapi makin mendekati lokasi, mobil tidak akan bisa masuk,
yang bisa masuk ke lokasi hanya kendaraan roda dua karena melewati pesawahan
yang jalannya kecil. Kalau kata orang Sunda mah,
melewati galengan.
Jadi
saran pertamaku adalah jika kalian yang ingin mengunjungi tempat ini jangan
menggunakan mobil.
Kedua,
jika kalian ingin berpoto dan mendapatkan hasil terbaik. Bawalah peralatan/
benda-benda untuk berpoto. Biar keceh
gitu di dalem airnya. Hehe.
Ketiga,
jangan lupa bawa baju ganti. Ya! Tenang saja, di wisata ini juga sudah ada
fasilitas toilet. Cukup bayar Rp. 2000 saja.
Selamat
menikmati keindahan dibawah air.
PS.
: banyak yang nanya, Tay, ko kamu enggak poto dibawah airnya sih? Kan katanya
indah? Iya, ada dua faktor yang membuat aku tidak berpoto dibawah airnya. Pertama,
alergiku sedang kambuh, jadi kalau aku nyemplung aku pasti merepotkan orang
lain. Kedua, ketika hari aku pergi kesana, entah kenapa banyak sekali pemuda
yang berenang. Disamping anak-anak kecil. Jadi, aku ngerasa.... you know what i mean dear. So, aku lebih memilih duduk sambil
memperhatikan kebahagiaan-kebahagiaan mereka yang main air. Berselfie ria,
bikin video. Sesekali, aku juga melihat pesawahan dan bukit-bukit disamping
lokasi tersebut sambil membaca novelnya “Tentang Kamu” – TereLiye. Ah itu saja
sudah lebih dari cukup.
Pulangnya, untuk menunaikan kewajiban. kita mampir ke Masjid assa'adah sambil menikmati pemandangan sekitar. wah, menyenangkan pokoknya.
Mirip tempat yg lagi hits di kelaten yg namanya klo ga salah Umbul Ponggok
BalasHapuswah, masuk list deh itu tempat mbak siti heheheee Indonesia memang amazing yaa xoxoxoo.
HapusIndah sekali ya Mbak... Bening banget dan bisa lihat bebatuan di bawah. Keren!!!
BalasHapusiyaa subhanallah sekali hehee
HapusWah, seru! Jadi ceritanya ini renang di alam bebas langsung ya :D Enak gak bau kaporit :D
BalasHapusIya mbaaak. sudah tidak ada kaporit, murah pulaak wkwk
HapusSalam kenal teteh, disana daerah aku tinggal hehe
BalasHapus