Pernah nggak sih, ketika kamu menjual barang atau produk tapi ngerasa udah lama kita stok tapi nggak laku-laku jugaa? (Disini yang aku maksud adalah barang yang bersifat tahan lama) Udah nggak yakin banget gitu rasanya itu barang nggak berguna lagi di pajang di etalase, udah berdebu karena nggak dilirik sedikitpun sama si calon customer kita. Awalnya semangat banget nawarin barang atau produknya. Tapi lama-lama jadi males juga karena kayanya percuma kita bicara panjang lebar toh nggak menarik.
Berdasarkan pengalaman pribadi, yang baruuu saja aku alami. Hari ini, aku percaya bahwa setiap barang itu punya waktunya masing-masing untuk dibeli sama customer kita. Seperti halnya aku juga percaya bahwa setiap benda punya waktunya masing-masing untuk rusak. Untuk tidak berfungsi lagi. Bagi aku yang masih pemula di dunia usaha, yang masih haruuus banyak belajar. Kadang suka ngerasa nggak sabar, duh ini tuh kapan lakunya? Padahal sama lho, ini barang yang dibutuhkan sama customer. Rasanya greget gitu. Berbulan-bulan, akhirnya tadi ada customer yang dengan senang hati bertanya, mendengarkan dengan penuh seksama penjelasanku tentang fungsi produk tersebut, lalu memutuskan untuk membeli tanpa menawarnya! Disinilah mungkin aku memetik pelajaran berharga. Bukan lagi tentang bagaimana strategi promosi yang baik itu. Atau seberapa kuat modal kita, seberapa banyak relasi kita. Namun ketika semua itu telah kita usahakan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas diri. Lalu, hasilnya kita serahkan kepada sang pemberi rezeki. Kepada Allah Ar-Razzaq karena sejatinya, bukan kita yang hebat jualan. Tapi Allah lah yang menggerakan hati customer kita untuk membeli di toko kita. Rasanya, tadi terasa ditampar-tampar. Mungkin ini juga berlaku untuk sebuah impian. Ketika kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita kita. Menunggu seberapa lama lagi akan dikabulkan karena rasanya jauuh sekali akan terealisasi. Kita lupa bahwa kita punya Allah, kita terlalu berharap dan mengandalkan diri kita sendiri. Seolah-olah semua hal ada dalam kendali kita.
Sabar dalam hal apapun perlu, sekalipun sabar dari hal yang remeh temeh. Sabar itu perlu dilatih agar membawa kita pada ketenangan.
Jadi, kamu yang sedang belajar usaha.Tetap belajar dan terus berproses. Kita akan sampai pada hal yang membuat kita semakin bersyukur atas nikmat-NYA.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar